Kisah nyata teman saya yang ketika suaminya meninggal tidak memiliki uang. Suaminya terserang sesak nafas ketika orang-orang sedang pulas tertidur. Sang istri pun berlari mencari klinik yang masih buka, berharap salah satu dokter bisa datang kerumahnya untuk memeriksa keadaan suaminya. Tapi sayangnya di klinik dekat rumahnya, dokter jaga tidak ada yang bisa dipanggil kerumah.
Sang istri tak patah semangat, demi menyelamatkan suaminya beliau lari ke jalan raya, dan menyewa angkot untuk bisa membawa suaminya ke Rumah Sakit, karena memang suaminya sudah sangat kritis. Sesampainya di RS suaminya sempat mendapatkan pertolongan dokter, tapi takdir berkata lain. Suami teman saya tidak bisa tertolong lagi. Dan jenazah harus segera di bawa pulang. Sang istri pun meminta RS untuk membawa suaminya pulang dengan ambulance RS.
Sesampainya di rumah duka, ternyata sang istri di minta untuk membayar biaya mobil ambulance tersebut. Karena teman saya tidak memiliki uang, akhirnya biaya ambulance di bayar oleh keluarganya. Derita masalah biaya tak sampai disitu saja. Ketika salah satu saudaranya datang ke pemakaman ternyata juga harus membayar biaya tanah pemakaman. Lagi dan lagi sang istri dengan Isak tangis menjawab tidak memiliki uang. Alhamdulillah biaya pemakaman pun dibantu saudaranya.
Dari kejadian teman saya ini, bisa kita ambil hikmahnya bahwa kematian memerlukan biaya besar. Sebelum jenazah dimakamkan sampai jenazah dimakamkan, biaya terus menerus mengalir. Belum lagi harus mengurus surat kematian dan lain-lainnya. Saya berdo'a semoga kelak jika saya atau suami saya meninggal bisa di permudah masalah biaya dan pemakaman. Dari kejadian ini saya jadi bisa mengambil hikmah kalau asuransi kematian itu sangat penting. Akan tetapi saya masih belum begitu jelas apa saja manfaat yang bisa kita dapatkan saat menjadi anggota asuransi jiwa. Beruntungnya saya bisa ikut hadir dalam acara "SalingJaga Ibu Berdaya : Dorong Ibu-Ibu Jakarta Jadi Garda Terdepan Literasi Keuangan Keluarga Sambil Mempersiapkan Kematian Untuk Merayakan Kehidupan". Acara ini diadakan di Uptown Plaza Mutiara Jakarta. Pada hari Sabtu tanggal 26 Oktober 2024.
Workshop Kelola Keuangan dan Manajemen Emosi ini mengajak para ibu untuk bisa mengelola keuangan, mengelola emosi serta mempersiapkan masa depan dan kematian dengan tepat agar bisa merayakan kehidupan. Workshop ini dihadiri oleh narasumber yang ahli dibidangnya, diantaranya :
1. Fahri Amirullah selaku Chief Marketing Officer Kitabisa.
2. Annisa Steviani selalu content creator
3. Salma Ghina Sakinah Safari M.Psi. Psikolog dari Santosha ID
Acara dibuka dengan penjelasan oleh Bapak Fahri Amirullah selaku Chief Marketing Officer Kitabisa. Dalam sambutannya Pak Fahri mengapresiasi para ibu tangguh dan solid, yang sudah bergabung menjadi peserta Asuransi SalingJaga Keluarga dari Asuransi Kitabisa. Asuransi jiwa sebenarnya adalah tanda sayang untuk keluarga. Pak Fahri menjelaskan bahwa menghadapi kehilangan atau ditinggal keluarga adalah hal yang berat, baik dari sisi perasaan maupun finansial.
Belum lagi urusan pemakaman dan lainnya. Dengan kita menjadi peserta SalingJaga Asuransi Kitabisa ini akan meringankan persoalan tersebut. Keluarga anggota tidak hanya dapat santunan tapi juga bisa mendapatkan bantuan pengantaran jenazah atau pemakaman sampai bantuan administrasi kematian. Dengan kita mempersiapkan kematian, kita bisa lebih tenang berpulang. SalingJaga Asuransi Kitabisa sudah siapin peninggalan juga buat keluarga. Santunan dari Asuransi SalingJaga keluarga nanti bisa dipakai keluarga untuk sekolah, lanjutin cicilan, buka usaha, dan lainnya.
Lewat workshop bersama perencana keuangan bersertifikasi sekaligus content creator, Annisa Steviani (@annisast), para ibu diberikan pemahaman lebih lanjut mulai dari bagaimana cara mengelola keuangan, manajemen utang, hingga mempersiapkan kematian. Kegiatan ini diharapkan bisa membuka wawasan para ibu tentang pentingnya merencanakan masa depan secara menyeluruh, menciptakan stabilitas finansial, dan ketenangan bagi keluarga yang mereka cintai.
Kematian itu lebih pasti dari masa depan dan mempersiapkan kematian itu salah satu bentuk pengelolaan keuangan. Jadi pengelolaan keuangan itu tidak cuma fokus pada pendidikan anak, investasi pensiun, dan pengelolaan utang tapi juga persiapan kematian agar bisa merayakan kehidupan dengan lebih tenang, salah satunya lewat asuransi jiwa.
Selanjutnya Salma Ghina Sakinah Safari M.Psi. Psikolog dari Santosha ID ini memberikan sesi meditasi dan sharing psikologi. Para peserta diajak untuk bisa bercerita atau melepaskan emosi yang selama ini terpendam agar bisa merayakan kehidupan. Di sesi ini saya begitu terharu, karena saya benar-benar bisa meredam emosi saya dan bisa lebih tenang berdamai dengan keadaan.
Acara ditutup dengan memberikan perlindungan berupa Asuransi SalingJaga Keluarga dari Asuransi Kitabisa. Untuk menunjukkan dukungan konkret komitmen dalam menjaga dan mendukung para ibu, LAZNAS Salam Setara, LAZ Al-Azhar dan Asuransi Kitabisa juga ikut memberikan Perlindungan berupa Asuransi SalingJaga Keluarga dari Asuransi Kitabisa kepada 200 ibu-ibu membutuhkan yang tergabung dalam Ojol Lady.
Sekilas Tentang Asuransi Kitabisa
PT Asuransi Jiwa Syariah Kitabisa adalah perusahaan asuransi jiwa syariah yang memiliki visi mengembalikan asuransi ke akarnya, yaitu sebagai praktik tolong menolong sesama peserta. Berizin dan di awasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Asuransi Jiwa Syariah Kitabisa siap berinovasi membuat produk asuransi yang Baik, Simpel, dan Canggih (BASIC).
Merupakan bagian dari Kitabisa, ekosistem digital untuk saling jaga se-indonesia mencakup platfrom galang dana dan donasi, lembaga pengelola zakat dan wakaf, layanan pengelolaan CSR, media, komunitas , dan yang terbaru Asuransi.
Sejak 2013, Kitabisa telah menjembati lebih dari 10 juta donatur dan menyalurkan Rp 5 triilun lebih donasi untuk lebih dari 300.000 inisiatif sosial.
Literasi keuangan dikaitkan sama meditasi kok ya klop ya. Huhu maneh sedih pisan pas dapat kata kata motivasi yang dikaitan dibunga. Semangat juga mak Tinah
BalasHapusKematian itu pasti datang ya mesti persiapkan dari sekarang untuk orang-orang tersayang.
BalasHapusSedih juga ya maak kisah temannya, makanya penting bagi kita untuk mempersiap kematian sedini mungkin karena kita tidak tahu kematian kapan akan datang dan ternyata biaya untuk pemakaman saja besar ternyata ya.
BalasHapusKeren nih asuransinya, gak cuma mempermudah secara finansial tapi juga peduli mulai dari urusan pengurusan jenazah y mak...
BalasHapusBahkan mau meninggal pun butuh uang yang ga sedikit ya mak, jadi beneran harus dipersiapkan juga
BalasHapusHarus ada persiapan ya diri ini buat nantinya.. semkga kita bisa menjaga keluarga kita
BalasHapuskeren kak tulisannya, bikin melek sama perencanaan keuangan khususnya terkait persiapan kematian. sukses terus ya kakkk~
BalasHapus