Sebagai seorang wanita pasti memiliki ketakutan tersendiri ketika mendengar Kanker Serviks. Semua orang ingin sehat, dan terhindar dari penyakit kanker yang sangat berbahaya ini. Termasuk saya yang ingin sehat dan terhindar dari penyakit apapun termasuk penyakit kanker serviks. Oleh sebab itulah, agar kita bisa menjaga tubuh kita dengan baik perlu adanya pengetahuan dan edukasi kesehatan agar kita tahu cara mendeteksi dini penyakit dan cara penanggulangannya terutama penyakit yang sangat berbahaya.
Beruntungnya saya bisa menghadiri acara Kampanye "Tenang Untuk Menang" dengan tema "Perempuan Indonesia Merdeka dari Bahaya Kanker Leher Rahim" yang diadakan pada tanggal 13 Agustus 2024 di Djakarta Teater Thamrin Jakarta. Acara ini sangat informatif yang bisa dijadikan pelajaran buatu para perempuan dan anak-anak diseluruh Indonesia. PT Merck Sharp & Dohme (MSD) Indonesia bekerja sama dengan Bio Farma meluncurkan kampanye edukasi pencegahan kanker serviks melalui vaksinasi. Kanker leher rahim atau kanker serviks merupakan satu-satunya kanker yang bisa dicegah. Caranya, yakni dengan melakukan vaksinasi HPV (Human Papillomavirus). Karena Kanker serviks paling banyak menyerang perempuan di seluruh dunia.
Kampanye edukasi kesehatan "Tenang untuk Menang" menjadi salah satu upaya kolaboratif, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya imunisasi HPV, serta dampaknya bagi kualitas kesehatan generasi bangsa.
Kampanye Kanker Serviks ini dihadiri oleh beberapa narasumber yang ahli dibidangnya masing-masing, diantaranya :
- George Stylianou selaku Managing Director MSD Indonesia
- Sadiq Akasya selalu Direktur Utama Biofarma
- Emanuel Melkiades Laka Lena selalu Wakil Ketua Komisi IX DPR RI
- Dr. Yudhi Pramono, MARS selaku Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Kementerian Kesehatan
- Dr. Prima Yosephine, MKM selalu Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan
- Dr. TB. Chaerul Dwi Sapta, SH.,M.AP selaku Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah III Kementerian Dalam Negeri
- Dr. Muhammad Hasbi, S. Sos, M.Pd selaku Direktur Sekolah Dasar Ditjen PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
- Dr. Santi Yanti Kalangi, S. Th.,M.Pd.K selaku Subdirektorat Pendidikan Kristen Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama
- Dr. Ivander R. Utama, F.MAS, Sp.OG, MSc selaku Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan.
Seperti yang kita ketahui di Indonesia, kanker leher rahim menduduki urutan kedua kanker paling berisiko bagi perempuan dengan 36.964 kasus baru pada tahun 2022, dan menjadi salah satu beban pembiayaan kesehatan terbesar.
Acara di mulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya kemudian dilanjutkan dengan sambutan pertama oleh George Stylianou selaku Managing Director MSD Indonesia, menjelaskan bahwa MSD terus berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia mengeliminasi kanker leher rahim di Indonesia. Kampanye edukasi kesehatan "Tenang untuk Menang" ini adalah ajakan kepada masyarakat untuk turut berpartisipasi aktif dalam upaya melawan penyebaran kanker leher rahim, salah satunya dengan melakukan imunisasi HPV. Partisipasi masyarakat dalam program imunisasi HPV ini merupakan langkah kecil yang akan membawa dampak besar.
Sementara itu Shadiq Akasya selaku Direktur Utama Biofarma menyampaikan bahwa kolaborasi bersama MSD Indonesia, sejalan dengan Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Leher Rahim yang diinisiasi Kemenkes pada tahun 2023. Shadiq mengatakan, Bio Farma berkomitmen untuk menyediakan dan memenuhi kebutuhan vaksin yang dibutuhkan dalam rangka mencegah kanker serviks.
Pemaparan selanjutnya oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR Emanuel Melkiades Laka Lena, memberikan apresiasinya terhadap RAN Eliminasi Kanker Leher Rahim. Sebagai pimpinan Komisi IX DPR, Emanuel Melkiades ingin menegaskan kembali dukungan penuh terhadap RAN Eliminasi Kanker Leher Rahim yang telah dicanangkan oleh presiden pada Desember 2023. RAN Eliminasi Kanker Leher Rahim tahun 2023-2030 adalah langkah strategis yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, pemerintah, swasta, organisasi masyarakat, hingga individu di komunitas.
Yudhi Pramono MARS selaku Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan menjelaskan cakupan imunisasi HPV saat ini telah mencapai 90% untuk dosis pertama dan 95% untuk dosis kedua, yang menunjukkan imunisasi HPV ini diterima secara luas. Dalam mewujudkan eliminasi kanker leher rahim diperlukan dukungan dan peran berbagai pihak untuk melakukan harmonisasi pelaksanaan imunisasi HPV, skrining HPV DNA, tata laksana lesi pra kanker dan kanker, sehingga dapat mencapai eliminasi kanker leher rahim yang tinggi dan merata.
Perempuan Wajib Tahu Cara Mencegah Kanker Serviks
Oleh sebab itulah saya dan para perempuan lainnya wajib banget tahu, cara ampuh untuk mencegah Kanker Serviks. Spesialis Obstetri dan Ginekolog, dr. Ivander Ramon Utama, F.MAS, Sp.OG, MSc menjelaskan kalau Human papilloma virus atau HPV merupakan jenis virus penyebab kanker mulut rahim atau yang lebih dikenal dengan kanker serviks. Kanker ini sendiri merupakan salah satu kanker terganas yang menyerang perempuan. Sekitar 30 jenis HPV dapat mempengaruhi area kelamin, seperti vagina, vulva, leher rahim, penis, skrotum, hingga anus. Sementara itu, 14 jenis virus tersebut bisa menyebabkan risiko tinggi yang mengakibatkan kanker serviks.
Kanker serviks tidak terjadi secara tiba-tiba meskipun terkadang dapat terjadi dalam waktu yang lebih singkat. Artinya ketika seorang terinfeksi HPV tipe tertentu dan sistem imun tubuh tidak berhasil membunuh virus tersebut, maka HPV dapat mengakibatkan sel di daerah serviks menjadi abnormal. Bila tidak terdeteksi atau diobati secara dini, maka sel abnormal ini akan berkembang menjadi prakanker, dan secara bertahap akan menjadi kanker.
Pencegahan virus HPV penyebab kanker serviks
Lantas bagaimana cara pencegahannya. Ketika tidak boleh panik, harus tenang dan segera konsultasikan ke klinik ataupun RS. Langkah utama dalam mencegah terjadinya infeksi virus ini dan kanker serviks adalah dengan vaksinasi HPV. Vaksin HPV merupakan salah satu jenis vaksin yang wajib dalam program imunisasi nasional.
Dengan Vaksin HPV dapat mencegah infeksi virus HPV yang bisa menyebabkan kanker leher rahim (serviks). Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan, vaksin HPV diberikan pada:
- Anak perempuan berusia di bawah 9-13 tahun dianjurkan untuk melakukan dua kali vaksinasi HPV dengan selang waktu 12 bulan
- Perempuan dengan usia di atas 13-45 tahun disarankan untuk melakukan tiga kali vaksinasi HPV, dengan rentang waktu 2 bulan antara vaksinasi pertama dan kedua. Selanjutnya, 6 bulan antara vaksinasi kedua dan ketiga.
Selain vaksinasi, beberapa cara ini bisa dilakukan untuk untuk mencegah infeksi HPV dan kanker leher rahim, di antaranya:
- Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin
- Hindari menyentuh kutil secara langsung dan jika tidak sengaja menyentuhnya maka segera cuci tangan
- Melakukan hubungan seksual yang aman
- Hindari melakukan hubungan seksual dengan gonta-ganti pasangan.
Melalui kampanye ini, semoga masyarakat semakin sadar pentingnya pencegahan kanker serviks sebelum terlambat sehingga turut berdampak pada sistem pelayanan kesehatan.
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungan anda ke blog saya.
Saya sangat senang jika anda meninggalkan pesan pada postingan ini.
Terimakasih