Sudah lebih dari 8 bulan, dunia dilanda pandemi yang sampai saat ini belum juga selesai. Perusahaan dan sekolah terpaksa mempekerjakan karyawan di rumah, begipun dengab sekolah, terpaksa menerapkan pembelajaran online melalui smarphone. Ekonomi jatuh dan banyak orang yang berdampak kehilangan pekerjaannya. Bukan hanya perusahaan, restoran dan mall pun banyak yang gulung tikar. Pandemik ini benar-benar berdampak pada semua.
Akan tetapi di tengah pandemik, Assosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) yaitu suatu organisasi yang merupakan wadah yang mempersatukan beberapa perusahaan penjualan langsung (Direct Selling) yang menjalankan penjualan dengan system berjenjang (Multi Level Marketing/MLM) di Indonesia ini malah mendongkrak penjualaan lebih tinggi. Peran serta Industri Direct Selling dalam perekonomian di tengah pandemi sangat membantu roda ekonomi di Indonesia. Member yang tergabung dalam APLI ini mampu bertahan dan bersaing ditengah keterpurukan ekonomi negara. Bahkan mereka tetap masih bisa mendapatkan omzet yang luar biasa.
Tentang Assosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI)
APLI ( Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia) adalah suatu organisasi yang merupakan wadah persatuan dan kesatuan tempat berhimpun para perusahaan penjualan langsung (Direct Selling/DS), termasuk perusahaan yang menjalankan penjualan dengan sistem berjenjang (Multi Level Marketing/MLM) di Indonesia. Dalam Bahasa Inggris, APLI diterjemahkan menjadi IDSA, singkatan dari Indonesian Direct Selling Association.
APLI telah menjadi Anggota Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN INDONESIA), dengan nomor anggota 20203.18688-6/04-09-1995 dan diakui oleh Pemerintah/Departemen Perdagangan. APLI, juga merupakan bagian dan satu-satunya Asosiasi Penjualan langsung di Indonesia yang telah diakui oleh Federasi Penjualan Langsung Internasional (World Federation of Direct Selling Assosiation/WFDSA).
Disetiap Negara WFDSA hanya menerima satu asosiasi DS/MLM sebagai anggota yaitu Asosiasi yang mendaftar pertama dan anggota-anggotanya memenuhi persyaratan kode etik yang ditentukan oleh WFDSA Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI), merupakan organisasi independen, yang tidak berafiliasi dengan salah satu kegiatan politik praktis, selain kegiatan professional dalam bidang mewujudkan Penjualan Langsung (Direct Selling), termasuk penjualan dengan system berjenjang (MLM) yang murni dan benar.
APLI convetion Exhibition & Award 2020 ini seharusnya di gelar pada bulan Maret, namun karena pandemik akhirnya dilaksanakan pada tanggal 7 - 9 Desember 2020 yang diadakan melalui Talkshow zoom dan juga siaran langsung Youtube. Acara ini menghadirkan pembicara yang ahli dibidangnya.
Pada hari pertama tanggal 7 Desember 2020, di Jakarta APLI Talk Show mengangkat tema "Peran serta Industri Direct Selling dalam perekonomian di tengah pandemi". Ketua APLI Kany V. Soemantoro mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan guna mensosialisasikan dan memperkuat persepsi masyarakat terkait industri penjualan langsung di Indonesia.
Terlebih lagi saat ini banyak masyarakat yang dirugikan oleh maraknya praktik penipuan berkedok investasi, tabungan, arisan, investasi emas, asuransi dan sebagainya yang beroperasi menggunakan nama penjualan langsung atau multi level marketing. Dan ini yang membuat MLM dipandang sebelah mata dan banyak masyarakat yang tidak percaya dengan MLM.
Oleh sebab itulah APLI bersama para stakeholder terus berupaya memberantas praktik-praktik ilegal seperti itu. Selama Pendemi Covid-19, industri direct selling mampu memberikan income ke negara Rp14,7 triliun, bahkan update terakhir telah mencapai Rp16,3 triliun. Di saat bisnis lain gulung tikar dan mem PHK karyawannya, tetapi industri direct selling justru eksis. Semua keberhasilan itu berkat leader/mitra usaha/member yang selalu melakukan penjualan produk industrinya.
Steering Committee sekaligus Sekjen APLI Ina Rachman menegaskan, agenda tahunan APLI Convention 2020 ini sejalan dengan misi dari Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia. Menurutnya, APLI memiliki visi menjadi wadah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan langsung, bekerja sesuai aturan-aturan yang ditentukan serta ikut membina para anggota asosiasi agar menciptakan iklim usaha yang sehat. Kemudian perilaku anggota yang terpuji dan menjunjung tinggi kode etik asosiasi dalam menjalankan usahanya.
APLI juga menjalin kerja sama dengan instansi-instansi Pemerintah yang terkait, demi pengembangan usaha kecil dan menengah yang dijalankan oleh mitra usaha secara sehat dan berkelanjutan serta terwujud perlindungan konsumen secara baik dan benar.
Dengan income yang sangat besar itulah APLI saat ini masuk dalam peraturan pemerintah UU 73 th 2000 tentang izin berdirinya perusahaan direct selling. Peraturan ini dibuat agar tidak ada lagi yang tertipu oleh MLM yang membawa nama baik APLI tercoreng.
Saat ini lerusahaan direct selling mampu bertahan dan maju pada saat pandemi seperti saat ini. Tidak berdampak apapun meski ekonomi Indonesia sedang goncang. Akan tetapi industri direct selling ini justru malah menaikkan perekonomian saat ini. Tetapi masyarakat harus tetap pintar memilih MLM yang terdaftar di keanggotaan APLI.
Karena banyak juga Masyarakat yang tertipu MLM dengan money game. Karena saat ini sedang ramai money game yang semakin canggih. Sedangkan MLM sendiri menjadi peluanh bisnis bagi anak muda. Sudah banyak contonya anak muda yang sukses dalam dunia direct selling ini. tegas Bpk. Kany V Soemantro.
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungan anda ke blog saya.
Saya sangat senang jika anda meninggalkan pesan pada postingan ini.
Terimakasih