Assalamu'alaikum Wr. Wb
Dalam kesempatan kali ini saya ingin berbagi informasi tentang penyakit Pneumonia pada anak. Penyakit yang sangat berbahaya dan juga bisa mengakibatkan kematian. Iya setiap satu menit, dua anak meninggal karena Pneumonia. Usia yang paling rentan penyakit Pneumonia ini adalah dibawah 2 tahun. Mereka yang menderita penyakit Pneumonia ini harus berjuang bernafas untuk tetap bisa hidup bahkan sebelum mereka belajar bicara dan berjalan.
Menurut riset kesehatan dasar 2013 Kementerian Kesehatan RI di Indonesia, Pneumonia adalah penyebab kematian tertinggi kedua pada usia di bawah lima tahun setelah kelahiran prematur. Mirisnya faktor penyebab meningkatnya kejadian Pneumonia pada balita adalah karena perilaku orangtua dan lingkungan.
Nah....beruntungnya saya pada hari Minggu 18 Agustus 2019 dapat menghadiri acara "Peluncuran Kampanye STOP Pneumonia Pada Anak", yang diadakan di halaman Museum Fatahillah Kota Tua Jakarta.
Sebelum acara Talkshow dimulai, kita semua diajak menari cokekan oleh Komunitas Perempuan Nusantara. Tarian Cokek ini sangat menarik para pengunjung Kota Tua pagi itu, karena mereka semua menari dengan berpakaian kebaya. Sungguh ini sangat melestarikan budaya Indonesia. Hampir ratusan orang mengikuti flasmob tari cokekan ini, terbukti masih banyak wanita Indonesia yang mencintai budaya tanah airnya.
Setelah tarian cokekan selesai, acara dilanjutkan dengan Talkshow yang membahas penyakit Pneumonia pada anak. Acara ini dihadiri oleh para narasumber yang ahli dibidang kesehatan, diantaranya :
- Selina Patta Sumbung - Ketua Yayasan Save The Children
- dr. Madeleine Ramdhani Jasin, Sp.A - Ikatan Dokter Anak Indonesia
- Bayu Oktara - Artis (Father Figure)
- dr. Erna Mulati MSc. CMFM - Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan RI
- dr. Windra Waworuntu M.Kes - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan RI
Penting untuk menjadi perhatian para orang tua, jika sesak nafas sudah mulai menyerang pada anak jangan anggap remeh. Segeralah periksakan kondisi buah hati ke dokter untuk pemeriksaan yang lebih lanjut dan mendapatkan penanganan yang serius. Bisa jadi sesak nafas itu adalah penyakit Pneumonia, sebelum terlambat ada baiknya anak mendapatkan penanganan dengan cepat.
Karena Pneumonia adalah penyakit yang menyerang sistem pernafasan manusia. Penyakit ini biasanya menyerang balita dan menyumbang penyebab kematian terbanyak kesua pada anak setelah diare. Pneumonia adalah radang paru yang menyebabkan pennderitanya kesulitan untuk bernafas. Bahkan dalam beberapa kasus yang parah, Pneumonia bisa sampai menyebabkan kematian.
Ada beberapa ciri yang bisa dilihat untuk mengetahui seorang anak mengalami pneumonia. Menurut Dr. Madeleine - IDAI untuk mendeteksi seorang anak yang mengalami pneumonia sangat mudah sekali, dan bahkan sebagai orang tuannya juga bisa melihat beberapa ciri ini. Cara yang paling mudah dan sederhana adalah dengan menghitung jumlah frekuensi nafas sang anak. Yaitu dengan cara meletakkan tangan diatas dada sang anak dan rasakan beberapa tarikan nafas anak dalam satu menit. Anak usia 1 - 5 tahun memiliki frekuensi napas sebanyak 40 kali dalam saatu menit. Jadi jika hentakan nafas anak sesuai maka anak positif.
Ada juga beberapa anak yang terlihat dari reaksi fisiknya. Penderita pneumonia akan merasa sesak, dan akan sulit sekali bernapas. Frekuensi napasnya pun akan berubah menjadi cepat dan terasa berat disetiap tarikan napasnya. Selain nafas juga bisa kita lihat dari cuping hidung sang anak. Jika cuping hidungnya kembang kempis ada kemungkinan anak menderita pneumonia. Jadi bila seorang anak sudah mengalami sesak, napas dalam, napas cepat dan berat dan bernafas hingga cuping hidungnya kembang kempis atau cekung dadanya terlihat ini bisa dipastikan bahwa anak tersebut menderita pneumonia.
Jika sang anak sudah mengidap penyakit pneumonia harus segera dibawa kerumah sakit. Agar kondisi anak tidak semakin memburuk. Karena penyakit pneumonia ini harus mendapatkan perawatan khusus. Selain dengan pengobatan orang tua sebaiknya dapat melakukan upaya pencegahan agar anak tidak terkena pneumonia yaitu dengan cara memberikan anak ASI eksklusif, memberikan nutrisi yang baik, menjaga anak anak agar terhindar dari asap rokok, asap dapur, dan polusi udara lainnya, serta memberikan anak imunisasi sesuai dengan usianya.
Pneumonia sangat berbahaya kalau tidak segera ditangani. Msh banyak org tua yg gak paham ttg pneumonia.
BalasHapus