Dulu saya sempet kesel liat suami teman yang sibuk dengan gadgetnya. Sampai-sampai ketika sang istri melahirkan, si suami tetap sibuk dengan gadgetnya. Saya sempet berfikir, kalau itu suami saya sudah saya lempar gadgetnya. Saya sempat bertanya pada istrinya, suami mu lagi main apa sih di smartphonenya sampai-sampai tidak mau diganggu sama sekali. Sang istri (teman saya) pun menjelaskan dia lagi main game online bu...sontak saya kaget, ya ampun sebegitu seriusnya main game online.
Dan hal tersebut pun terjadi pada anak saya yang nomer 2. Setiap dirumah tak pernah lelah untuk bermain game. Kadang sampai marah kalau diganggu. Kesel sudah pasti namanya juga seorang ibu, rasa was-was pasti ada. Takut berdampak buruk kalau terus menerus bermain game.
Dan sekarang saya mulai paham, bahwa bermain Video Games atau apalah sebutan lainnya yang jelas sebuah permainan yang dimainkan pada sebuah perangkat gadget, baik komputer, laptop atau Playstation, Xbox, Nintendo dan lain-lain, ternyata banyak manfaatnya bagi kesehatan tubuh dan kemampuan berfikir otak. Dan yang lebih mencengangkan lagi bahkan games aksi (perang dan kekerasan) dan strategy lebih besar efek positifnya pada perkembangan kemampuan berfikir, kesehatan mental dan kehidupan sosial pada anak.
Namun kita juga tidak boleh mengabaikan juga efek negatif dari game, termasuk kecanduan, depresi dan agresi. Untuk memahami dampak video game pada anak-anak dan remaja, pembangunan perspektif yang lebih seimbang yang dibutuhkan. Dan tak jarang bermain game menjadi mata pencaharian dan dapat menghasilkan pundi-pundi uang. Pantas saja orang dewasa begitu serius ketika bermain game.
Hal positif lainnya bermain video game juga dapat membantu anak-anak mengembangkan kemampuan memecahkan masalah, semakin banyak remaja dilaporkan bermain video game strategi, semakin mereka membaik dalam pemecahan masalah dan nilai sekolah tahun berikutnya, menurut sebuah studi jangka panjang yang diterbitkan pada tahun 2013. Terlebih lagi, kreativitas anak-anak juga ditingkatkan dengan memainkan segala jenis video game, termasuk game kekerasan.
Kenyataannya perkembangan industri game di Indonesia terbilang sangat pesat beberapa tahun belakangan dilansir dari laporan Newzoo tahun 2017. Indonesia menempati posisi ke-16 di daftar negara dengan pasar game besar. Dengan sekitar 43 juta gamers di Indonesia, total pendapatan yang didapatkan dari industri ini mencapai USD 878 juta. Secara global, pasar games dunia diprediksi masih akan terus bertambah pesat, mencapai pendapatan tahunan hingga USD180 miliar di tahun 2021.
Dengan melihat potensi esports di Indonesia, Agustian Hwang, selaku Cauntry Manager MET Indonesia melakukan investasi yang agresif dalam beberapa tahun ke depan untuk mempercepat pertumbuhan esports di tanah air dan mengejar negara-negara lain yang telah mapan. Dengan berbekal pengetahuan dan pengalaman selama 14 tahun Mineski di ekosistem esports mempunyai harapan untuk meningkatkan standar industri esports di Indonesia.
Mineski Menyiapkan investasi 30 miliar rupiah untuk tahun 2019, Mineski berkomitmen untuk memajukan industri esports di Indonesia melalui berbagai sudut bisnis hingga pencarian talenta baru pada esports
Mineski adalah salah satu organisasi esports terbesar di Asia Tenggara semakin memperkuat posisinya di Indonesia. Kehadiran Mineski membawa misi esports Indonesia ke tahap selanjutnya untuk membuka kesempatan yang lebih luas bagi para peminat esports, baik melalui kompetisi, infrastruktur, serta dukungan para gamers. Saat ini Mineski telah memiliki tiga cabang bisnis utama yaitu : Mineski Infinity, MET dan Mineski Profesional Team.
Selain dari sisi tim gaming Mineski juga memiliki fokus untuk mengembangkan cybercafe melalui Mineski Infinity di Indonesia, demi mendukung hadirnya talenta-talenta gaming baru. Di Asia Tenggara sendiri Mineski Infinity sudah memiliki lebih dari 150 cabang yang tersebar di Filipina, Malaysia, Thailand dan Indonesia. Keberadaan cybercafe yang memadai di Indonesia sangat penting karena Indonesia adalah markas bagi para gamer-gamer lokal yang ingin berkembang ke arah professional.
MET juga berencana untuk menyelenggarakan event-event raksasa di Indonesia, diantaranya Garuda Cup, Indonesia Professional Gaming League (IPGL) dan Jakarta Masteran. Jakarta Masters ini termasuk dalam rangkaian The Masters, diadopsi dari event Manila Masters di Filipina. Dan di tahun 2019 MET berencana untuk mengadakan event ini di dua negara salah satunya Indonesia.
Di Indonesia sendiri Mineski menjalin kerjasama kemitraan yang kuat untuk menciptakan ekosistem esports yang tidak terbatas. Saat ini Mineski bermitra dengan Telkomsel, Tencent, GO-JEK dan Tokopedia yang tentunya akan menghadirkan pengalaman terbaik untuk seluruh gamers dan esports enthusiast di Indonesia.
Sejak April tahun 2017 di Indonesia Mineski berfokus pada dua cabang bisnis utama yaitu : Mineski Infinity dan MET. Untuk memenuhi kebutuhan gamers dan komunitas esports di Indonesia, Mineski Infinity telah memiliki tiga cabang yang tersebar di Jakarta dan Bandung.
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungan anda ke blog saya.
Saya sangat senang jika anda meninggalkan pesan pada postingan ini.
Terimakasih