Apa yang kita rasakan ketika harus mendengar kabar tiba-tiba anak sakit. Apalagi kabar itu datang dari teman-temannya dan dosennya, pasti rasanya campur aduk ga karuan. Itulah yang saya rasakan 3 bulan yang lalu.
Dari pagi tidak ada firasat apa-apa, karena biasanya jika anak sakit ataupun mendapatkan hal buruk, saya selalu mendapat firasat yang tidak enak. Namanya juga ibu, pasti mempunyai pikiran yang sangat halus. Tapi kali ini tanda-tanda atau firasat tidak ada.
Hari itu kondisi tubuh saya juga sedang sakit. Dari pagi badan rasanya tidak enak. Tidak bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Dirumah sendirian membuat badan saya semakin sakit, karena tidak ada yang disuruh membelikan makanan mamanya.
Ketika anak bungsu saya pulang sekolah, cepat-cepat saya suruh membeli lauk didepan jalan raya. Dan ketika itu juga saya mendapatkan telepon dari anak saya yang mengabarkan dirinya sakit. Dia berkata dengan nada lemah "Mama, aku tadi pingsan, perutku sakit sekali, dan sekarang ga kuat bawa motor mau pulang. Aku mau naik ojek online aja ya, tegasnya. Kemudian saya jawab, iya...kalau ga punya duit, nanti bayarnya dirumah. Saya sedikit tenang karena si sulung sudah memberi kabar baik, bahwa dia sudah segar dan bisa pulang meski naik ojek online.
Tapi.....
Beberapa menit kemudian, saya kembali mendapatkan telpon dari anak saya, tetapi yang bicara bukan anak saya melainkan temannya. Mengabarkan bahwa anak saya pingsan dan kejang-kejang lagi. Panik, takut dan sedih campur jadi satu. Saya yang hanya sendirian dirumah panik menelpon sana sini untuk mendapatkan jalan keluarnya. Dan ketika anak bungsu saya pulang membeli lauk, saya pun bergegas untuk menjemput anak sulung saya ketempat kuliahnya.
Kali ini rasanya gemeteran karena panik memikirkan anak. Berusaha tenang tapi tidak bisa. Telponpun terus menerus berdering mengabarkan kondisi anak sulung saya. Supaya cepat sampai tujuan saya memesan ojek online. Tapi entah mengapa hari itu sungguh susah mendapatkan ojek online. Pesanan saya tidak ada yang mengambil. Kebetulan ada angkot lewat, akhirnya saya menyewa angkot tersebut ketempat kuliah anak saya. Meski lebih mahal dari ojek online, tapi saya tetap memilih alternatif kendaraan ini.
Ditengah perjalanan kembali saya mendapatkan telepon dari temannya dan dokter praktek di kampusnya yang mengabarkan anak saya kondisinya bertambah parah. Akhirnya saya meminta temannya untuk mengantar anak saya ke RS terdekat. Saat itu Rumah Sakit terdekat dari kampus adalah RS. HERMINA DEPOK, yang beralamat di Jalan Siliwangi No. 50, Depok, Pancoran MAS, Kota Depok, Jawa Barat 16436.
Dan anak saya diantar temannya menuju ke RS. Hermina Depok, dan saya menunggu di RS Hermina, supaya tidak membuang-buang waktu. Saya sampai duluan dibandingkan anak saya yang diantar temannya.
Panik masih belum hilang dari diri saya. Yah....kalau belum melihat dan bertemu anak sulung yang sedang sakit rasanya deg-degan. Tidak beberapa lama, anak sulung saya yang diantar temannya tiba juga. Benar saja, anak saya sudah lemas dan tidak berdaya. Sampai di RS Hermina sudah pukul 21.30 WIB. Langsung saya bawa ke IGD untuk segera ditangani oleh dokter. Dan saya melakukan pendaftaran.
Alhamdulillah....anak saya mendapatkan penanganan yang cepat sehingga bisa mengurangi rasa sakitnya. Obat diberikan melalui suntikan untuk mengurangi rasa sakit, sambil menunggu hasil lab, urin dan darah. Saya sudah cukup tenang, setidaknya anak saya sudah tidak merintih kesakitan perutnya, meski terkadang timbul juga rasa sakitnya. Dan dia juga bisa tertidur.
Pagi nya saya mendapatkan kabar untuk hasil laboratoriumnya dari dokter. Dokter mengabarkan bahwa anak saya terkena usus buntu akut. Hasil USG tidak bisa mendeteksi ususnya dengan jelas, karena sudah berwarna hitam. Dan jalan satu-satunya harus melakukan operasi.
Saya pun menerima dengan ikhlas semua ini. Yang terbaik untuk anak saya, asalkan sembuh. Operasi akan dilakukan siang ini Bu, tegas dokter. Saya mengiyakan dan berusaha menenangkan anak saya. Saya pun diberikan resep untuk menebus obat dan perlengkapan operasi.
Operasipun dilaksanakan dan memakan waktu sekitar 5 jam, lebih molor 3 jam dari perkiraan dokter yang hanya menghabiskan 2 jam.
Ada apa???
Bingung dan panik kembali menyelimuti saya. Dan tibalah keluarga dipanggil keruang pemulihan operasi. Disana saya diperlihatkan usus anak saya yang sudah dipotong. Dan dokter mengatakan bahwa usus anak saya sebagian sudah pecah. Itulah sebabnya operasi berjalan sangat lama, karena harus membersihkan sisa-sisa nanah dan kotoran usus yang pecah diperut, agar tidak menimbulkan infeksi. Melihat anak saya juga sudah sadar saya merasa bersyukur sekali. Tuhan masih memberikan keselamatan untuk anak saya.
Usus anak saya yg dipotong karena sebagian sdh putus dan pecah |
Sedih campur bahagia saat itu. Semoga ini operasi yang pertama dan terakhir untuk keluarga saya.
Terimakasih dokter bedah, Dr. Hendrik. SpB yang telah mengoperasi anak saya dengan baik. Seluruh suster dan juga staff administrasi yang telah memperlakukan anak saya dan saya dengan baik, ramah dan cepat mengambil tindakan.
Sekarang sudah berjalan 3 bulan pasca operasi anak saya. Tidak ada keluhan dan sakit lagi. Senang dan bahagia melihat anak kembali seperti sediakala.
Saya pribadi dan keluarga mengucap Terimakasih banyak atas perlakuan RS. HERMINA DEPOK yang telah melayani anak saya dengan baik. Memberikan pelayanan dengan sigap dan cepat. Semoga RS. HERMINA DEPOK bertambah maju dan tetap memberikan pelayanan dengan baik.
tinapurbo@gmail.com
11 Februari 2018
Haduh serem banget ya usus infeksi. Dulu aku sering ke Hermina Depok. Alhamdulillah sekarang anak2 jarang sakit jadi gak pernah ke rumah sakit lagi.
BalasHapusIya serem mba...hati² klu ada keluhan sakit perut segera periksa lebih lanjut
HapusWuaahh ngeri sampai usus dipotong ya :(
BalasHapusBtw saya jg pas tinggal di Depok ke Hermina mak buat periksa anak2
Iya mba...ngeri, Hermina pelayanan nya bagus, ramah² semua juga
HapusAlhamdulillaah operasinya berjalan lancar di Rumah Sakit Hermmina ya mak Tinah 😊 Teman2ku juga kalau berobat ke sana karena menurut mereka dokter2nya sudah mastah jadi ga perlu diragukan lagi.
BalasHapusIya bener mba.... sebenarnya sy blm pernah berobat kesini, tapi karena kampus anakku dekat kesini dan keadaan udh parah ya sy bawa kehermina, eh memuaskan bgtt jd senang dan bersyukur
HapusJarang-jarang lho ada RS yang cepat tanggap kayak gini. Semoga ini operasi yang terakhir ya mak buat keluarga.
BalasHapusIya mba....bener bgtt. Amiiiinn
HapusMak, sampai kubaca tuntas ikutan panik. Memang ssbelumnya gada tanda-tanda gitu? Tahu-tahu kok bisa kronis gini ya, masih muda banget ususnya udah rusak,hiks. Terus itu efek apa ya? Jadi ngeri makan sembarangan
BalasHapusIya msh ada lanjutan tulisannya nanti mba Eni. Sebenarnya dia sering ngeluh sakit perut, tapi sy bawa ke dokter praktek hanya di diagnosa sakit mag aja
HapusWahh. Semoga mkn bnyk RS dgn pelayanan baik spt ini yaaa
BalasHapus