Minggu pagi bersiap menuju Masjid Istiqlal di Jakarta. Senang bercampur bahagia mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi masjid Istiqlal ini. Cuaca pun sangat mendukung pagi ini, cerah dan sangat bersahabat.
Tiba di Masjid Istiqlal tepat pukul 7.30 WIB. Bertemu dengan beberapa orang blogger di depan pintu masuk. Setelah itu kami semua masuk kedalam Masjid Istiqlal ini.
Memasuki Masjid Istiqlal ini sangat teduh dan adem sekali. Puluhan jama'ah memadati ruangan dalam masjid. Karena hari ini ada pengajian bulanan Ustadz Yusuf Mansur. Pengajian bulanan ini tampak berbeda dari biasanya. Selain ustadz Yusuf Mansur juga akan hadir Mr. Ruslan dari kedutaan Azerbaijan.
Foto : Dokumen Agung Han |
Hadirnya Mr. Ruslan Nasibov, Deputy Chief Mission Kedutaan Besar Azerbaijan, di Masjid Istiqlal untuk berdo'a bersama para jama'ah Masjid untuk Khojaly yang dipimpin oleh ustadz Yusuf Mansur. Sebelum do'a bersama, para jama'ah diajak menyaksikan dokumenter tragedi Khojali 1992. Semua jama'ah yang hadir Minggu pagi di Istiqlal sangat antusias menyaksikan dokumenter yang diputar dilayar besar yang ada di kiri dan kanan masjid. Masjid Istiqlal menjadi hening seketika menyaksikan pembantaian yang terjadi di Khojali dengan sangat kejam dan tidak berperikemanusiaan.
Tragedi pembantaian Muslim Khojaly oleh Militer Armenia pada malam tanggal 25-26 Februari 1992, angkatan bersenjata Armenia dengan bantuan Resimen pasukan Infantri ke-366 bekas USSR, merebut Khojaly, sebuah kota di Garabagh Atas dengan total wilayah 0,94 km persegi dan jumlah penduduk sebelum konflik sebanyak 23.757 orang.
Akhir bulan Februari itu rupanya menjadi hari-hari yang mencekam di kota Khojaly, yang menjadi bagian dari Karabakh, wilayah kecil yang menjadi sengketa antara Armenia dan Azerbaijan. Khojaly pada paruh terakhir musim dingin itu telah menjadi panggung pembantaian yang mengerikan.Malam itu, ratusan orang Muslim, termasuk anak-anak, perempuan, dan orang tua, yang berasal dari rumpun etnik Azeri (Azerbaijan) dan kebanyakan tinggal di kota Khujali, Karabakh, dibantai secara brutal oleh tentara militer Armenia.
Peristiwa ini mencatat pembunuhan dan penangkapan ribuan warga Azerbaijan dan kota pun diratakan dengan tanah. Penduduk Khojali yang tersisa sekitar 2.500 orang mencoba meninggalkan rumah mereka setelah awal serangan, dengan harapan dapat menemukan jalan ketempat terdekat yang didiami oleh kaum Azerbaijan.
Sayangnya mereka gagal, karena angkatan bersenjata Armenia dan unit militer asing tidak menyisakan sama sekali.
Hasilnya 613 orang terbunuh, termasuk 106 wanita, 63 anak-anak dan 70 manula. 1.275 penduduk disandera, sementara nasib 150 orang lainnya tidak diketahui. Pada insiden ini 487 penduduk Khojali terluka parah termasuk diantaranya 76 anak-anak. Enam keluarga dibantai habis, 26 anak-anak menjadi yatim piatu dan 130 anak-anak kehilangan salah satu orang tua mereka. Dari mereka yang tewas 56 orang dilaporkan dibunuh dengan sangat kejam, baik dengan cara dibakar hidup-hidup, dikuliti, dipenggal kepalanya, ditusuk mata anak-anak kecil, bayi-bayi, dan sejumlah perempuan hamil ditusuk perutnya. Selain menganiaya manusia yang masih hidup, mereka juga menganiaya mayat-mayat yang sudah tidak bernyawa. Secara keseluruhan konflik bersenjata yang terus berlangsung di daerah sekitar Garabagh Atas Republik Azerbaijan mengakibatkan okupasi hampir seperlima wilayah Azerbaijan.
Tragedi yang sangat kejam ini merupakan satu dari kejahatan paling serius bukan saja atas warga Azerbaijan, melainkan juga atas kemanusiaan secara menyeluruh. Ini akan menjadi peristiwa yang sangat mengerikan bagi Azerbaijan.
Akibat tragedi sadis ini, pada tanggal 8 Mei 2008, Ibu Leyla Aliyeva, baliau adalah Koordinator Umum Islamic Conference Youth Forum for Dia-logue and Cooperation, memprakarsai sebuah kampanye yang disebut International Awareness Campaign dengan motto "Keadilan Bagi Khojali, Pembebasan Untuk Karabakh".
Kampanye ini dimaksudkan untuk membangkitkan kepedulian masyarakat dunia untuk terus melancarkan demontrasi dengan foto-foto kreatif dan gambar-gambar tentang fakta-fakta penderitaan konflik Karabakh, dan pembantaian manusia di Khojali hingga menjadi wacana secara global melalui media pers, internet dan berbagai even. Foto-foto mendemontrasikan penolakan masyarakat terhadap pembunuhan dan pembantaian atas nama ras, etnik atau diskriminasi keagamaan. Ini juga merupakan aksi solidaritas terhadap korban-korban tak berdosa dan penderitaan anak-anak dalam pembantaian di Khojali guna mencari akar konflik hingga mengakhiri agresi militer Armenia di Nagorno Karabakh, Azerbaijan. Upaya-upaya perdamaian dalam kampanye ini akan menyuarakan penderitaan korban-korban kepada pemerintah, organisasi-organisasi internasional, media dan para pemegang kebijakan di semua tingkat hingga mengubah aksi penyangkalan berkepanjangan Armenia serta aksi diam komunitas internasional atas pembantaian di Khojali.
Situs resmi dari kampanye ini adalah www.justiceforkhojali.org Situs ini berisi sebuah deklarasi perdamaian yang menyeru masyarakat internasional dalam rangka memperluas upaya-upaya solusi perdamaian terhadap konflik Nagorno Karabakh di antara para pemimpin internasional; sesegera mungkin mengambil setiap langkah untuk menyeret kesewenang-wenangan dalam pembantaian di Khojali ke meja hijau. Deklarasi ini akan diikuti oleh peserta-peserta baik secara individu maupun organisasi di dunia.
Organisasi perkumpulan sipil, pengusaha dan para aktifis hak-hak asasi manusia serta semua individu yang peduli, dapat bergabung dan berkontribusi dalam kampanye ini dengan cara berpartisipasi dalam deklarasi, menjadi members/anggota, memperbaharui berita kampanye, dan memperoleh undangan event.
Semoga kita sesama muslim saling menguatkan dalam do'a. Berharap tidak ada lagi pembantaian di negara manapun. Hidup berdampingan dengan damai tanpa adanya konflik yang berkepanjangan akan membawa kedamaian sejati.
Semoga para korban di Khojali diampuni segala dosa-dosanya, dilapangkan kuburnya dan mendapatkan surganya Allah SWT.. Amin
Semakin banyak muslim yang berdo'a maka akan mendapatkan kemudahan di alam kubur...Amin...Amin Ya Robbal'alamin
Bersama teman² Blogger seusai do'a bersama |
wah baru tahu soal tragedi ini .. sungguh agresi bersenjata selalu menyisakan luka yang tak kunjung sembuh
BalasHapusLuka dan derita yg berkepanjangan. Memori akan kekejaman jg tak akan hilang, akan selalu membekas
HapusAmiin, tidak ada lagi pembantaian kaya gitu. Baca angka angka korban aja udah mengerikan.
BalasHapusBener Mpok...kmrn liat videonya miris banget, air mata sampe ga bs ditahan. Kasian dan tragis sekali
HapusWah jadi tahu sejarah yang beginian nih saya! Semoga gak ada lagi dah yang begituan!
BalasHapusAmiiiinn....semoga hari ini dan selamanya damai selalu ya...tdk ada lg peperangan ataupun pembantaian
Hapus